Kamis, 23 April 2015

Nikmat Itu Juga Karena Usaha Orang Lain

       Sebuah kapal dihantam angin badai dan tenggelam. Hanya dua orang yang mampu menyelamatkan diri ke pulau kecil yang tidak ada penghuninya. Mereka mengalami masalah baru dimana tidak ada makanan dan minuman. Mereka sepakat membagi wilayah "kekuasaan" di pulau itu dan menunjukkan do'a siapa yang paling berkasiat. Orang pertama berdo'a memohon buah-buahan. Besoknya benar, ia menemukan banyak buah di hadapannya. Sedangkan temannya tidak ada sama sekali. Minggu kemudian, orang pertama itu merasa kesepian dan ia berdo'a memohon istri. Besoknya ada lagi kapal yang dihantam angin topan dan hanya seorang wanita yang mampu menyelamatkan diri dan berenang ke wilayahnya.
       Sedangkan orang kedua itu masih belum punya apa-apa. Kemudian orang pertama itu memohon rumah, pakaian dan makanan. Benar, besoknya, seperti sulap, semuanya diberikan kepadanya. Akhirnya ia memohon kapal supaya ia bersama istrinya bisa meninggalkan pulau itu. Besoknya ia melihat kapal yang dimintanya itu. Ia bersama istrinya berangkat dan meninggalkan temannya sendirian di pulau itu.
       Belum jauh kapa berlayar, saat tidur ia tiba-tiba ia mendengar suara, "Kenapa engkau meninggalkan temanmu itu sendirian di pulau itu?"
       Ia menjawab, "Semua nikmat yang aku terima, hanya aku yang berhak, karena aku yang berdo'a dan memohonnya. Sementara dia tidak pantas menerimanya. dan do'a-do'anya tidak pernh terkabul."
       Suara itu mengatakan, "Kau keliru. Hanya satu permohonannya, dan itu sudah dikabulkan, kalau tidak, kau tidak akan menerima semua nikmat itu."
       "Katakanlah kepadaku apa do'anya sehingga saya berutang budi kepadanya?" tanya orang pertama itu.
       Dengan lemah lembut suara itu mengatakan, "Dia berdo'a dan meminta supaya Allah mengabulkan semua do'a-do'amu dan itu sudah diberikan untukmu." Dia pun menangis dan kembali ke pulau itu menjemput temannya.

*****
       Saudara saudari, nikmat yang anda peroleh hari ini adalah do'a dari orang lain juga, tetaplah rendah hati dan tidak sombong.

0 komentar:

Posting Komentar